Wamen Pertanian: Jangan Jual Gabah di Bawah Rp6.500 per Kilogram

4
Wamen Pertanian, Sudaryono di depan petani dalam acara Panen Raya di Kedon, Kelurahan Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul (Foto: Istimewa)
Wamen Pertanian, Sudaryono di depan petani dalam acara Panen Raya di Kedon, Kelurahan Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul (Foto: Istimewa)

BeritaYogya.com – Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia, Sudaryono, menegaskan bahwa pemerintah melalui Perum Bulog membeli gabah kering panen (GKP) dari petani dengan harga minimal Rp6.500 per kilogram. Hal tersebut disampaikan langsung di hadapan para petani dalam acara Panen Raya di Kedon, Kelurahan Sumbermulyo, Kapanewon Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, pada Sabtu (22/3/2025).

“Bulog memang tidak bisa menjangkau semua orang. Tapi kalau Bapak-Ibu punya saudara, keluarga, entah di Bantul ataupun di tempat lain, kok ada pedagang beli gabah di bawah Rp6.500, ojo didol, jangan dijual!” ujar Sudaryono tegas.

Pernyataan tersebut sekaligus menjadi imbauan agar petani tidak menjual hasil panen mereka dengan harga murah, demi menjaga stabilitas dan kesejahteraan petani. Pemerintah memastikan bahwa serapan gabah dan beras dari petani akan mengikuti regulasi resmi, serta menegaskan komitmen untuk tidak melakukan impor beras sepanjang tahun 2025.

Bulog Siap Serap Gabah

Kepala Kantor Wilayah Perum Bulog DIY, Ninik Setyowati, menambahkan bahwa langkah Bulog membeli gabah seharga Rp6.500 per kilogram bertujuan menjaga keseimbangan harga di pasaran sekaligus memberikan kepastian kepada petani.

“Seperti yang disampaikan Pak Wamen, jika ada petani yang menjual gabahnya di bawah Rp6.500, silakan langsung menghubungi Bulog Yogyakarta. Kami siap menyerap dengan harga yang ditetapkan,” kata Ninik.

Bantuan Alat dan Benih

Selain menghadiri panen raya, Wamen Sudaryono juga menyerahkan berbagai bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan), serta benih kepada kelompok tani di Kedon. Bantuan yang diberikan antara lain:

  • 2 unit traktor besar roda empat
  • 16 unit traktor roda dua
  • 5 unit rice transplanter
  • 4 unit hand sprayer
  • 93,80 ton benih padi senilai Rp1,5 miliar
  • 21,63 ton benih jagung senilai Rp1,3 miliar

Edi, perwakilan dari Kelompok Tani Gabungan Kedon, mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas perhatian pemerintah.

“Terima kasih kepada Bapak Wakil Menteri Pertanian atas kunjungannya di Kedon, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul. Semoga kelompok tani kami bisa semakin maju. Semoga Bapak selalu diberi kesehatan dan keselamatan,” tuturnya.

Kehadiran Wamen Sudaryono beserta program-programnya menjadi angin segar bagi petani DIY, khususnya di Bantul, dalam menghadapi musim panen dan dinamika harga pasar tahun ini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini