Trump Tunda Tarif Resiprokal 90 Hari, Pakar Ekonomi: Saatnya Negara Berkembang Perkuat Ekonomi Domestik

200
Presiden Donald Trump (Foto: Istimewa)

BeritaYogya.com – Presiden Amerika Serikat Donald Trump menunda pemberlakuan tarif resiprokal selama 90 hari, memberikan peluang strategis bagi negara-negara berkembang untuk mengevaluasi dan memperkuat struktur ekonomi domestiknya.

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin (FEB Unhas), Syarkawi Rauf, menilai bahwa negara-negara di Asia dan Afrika harus memanfaatkan momentum ini secara optimal. Kedua kawasan tersebut merupakan emerging market dengan populasi mencapai 80 persen dari konsumen global, menjadikannya kekuatan ekonomi yang besar jika dikelola dengan baik.

“Keputusan Trump memberikan waktu cukup untuk evaluasi struktural,” ujar Syarkawi dalam wawancara dengan RRI Pro 3, Kamis (10/4/2025).

Menurutnya, ketergantungan negara berkembang terhadap sistem perdagangan global yang dinilai timpang perlu dikurangi melalui reformasi ekonomi internal. Syarkawi menekankan pentingnya pergeseran strategi menuju inward looking, yaitu fokus pada penguatan ekonomi dalam negeri, tanpa menutup diri dari kerja sama global.

Salah satu hambatan utama, lanjutnya, adalah kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang diterapkan secara kaku, sehingga justru memicu inefisiensi biaya dalam proyek manufaktur.

“TKDN yang dipaksakan membuat biaya proyek membengkak. Kita butuh efisiensi,” tegasnya.

Sebagai solusi, Syarkawi mendorong peningkatan investasi dalam riset dan inovasi, agar sektor manufaktur nasional bisa bersaing dan lebih efisien. Ia mencontohkan Tiongkok dan India yang telah lebih dulu menempatkan teknologi dan inovasi sebagai prioritas pembangunan.

“Keduanya bisa jadi contoh bagaimana teknologi dan inovasi dapat menjadi kekuatan komplementer dalam perdagangan industri,” pungkasnya.

Dengan jeda 90 hari ini, negara-negara berkembang di Asia dan Afrika diimbau tidak menyia-nyiakan waktu untuk memperbaiki fondasi ekonominya, agar lebih siap menghadapi dinamika perdagangan global di masa mendatang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini