Sultan Palembang Kutuk Willie Salim dan Ancam Larang Masuk ke Palembang

8
Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin IV Raden Muhammad Fauwas Diradja, mengutuk tindakan kreator konten Willie Salim yang dianggap menimbulkan kegaduhan akibat polemik hilangnya rendang 200 kg (Foto: Istimewa)
Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin IV Raden Muhammad Fauwas Diradja, mengutuk tindakan kreator konten Willie Salim yang dianggap menimbulkan kegaduhan akibat polemik hilangnya rendang 200 kg (Foto: Istimewa)

BeritaYogya.com – Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin IV Raden Muhammad Fauwas Diradja, mengutuk tindakan kreator konten Willie Salim yang dianggap menimbulkan kegaduhan akibat polemik hilangnya rendang 200 kg. Sultan juga mengancam akan melarang Willie mengunjungi Palembang seumur hidup jika tidak mematuhi maklumat yang telah dikeluarkan.

Dalam pernyataannya, Sultan menegaskan bahwa polemik ini telah mencoreng citra masyarakat Palembang. Oleh karena itu, Kesultanan Palembang Darussalam meminta Willie untuk memenuhi sejumlah tuntutan, salah satunya adalah permintaan maaf secara langsung kepada warga Palembang dalam rapat adat kesultanan.

“Apabila Willie Salim tidak mengindahkan maklumat ini, atas nama Kesultanan Palembang Darussalam, saya menyatakan kutukan terhadap Willie Salim dan melarangnya datang ke Palembang seumur hidup,” tegas Sultan dalam pernyataannya, dikutip dari detikcom pada Selasa (25/3).

Selain permintaan maaf, Sultan juga menuntut Willie untuk menjalani tradisi tepung tawar sebagaimana tertulis dalam kitab Undang-Undang Simbur Cahaya, sebagai bentuk penyesalan atas perbuatannya yang dinilai “cemau mulut” atau berbicara sembarangan.

Lebih lanjut, Sultan meminta Willie menghapus seluruh video terkait kegiatan memasak dan makan rendang di Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang dari semua platform media sosial, termasuk YouTube, Instagram, dan Facebook. Sultan juga menyatakan dukungan terhadap masyarakat Palembang yang melaporkan Willie Salim melalui jalur hukum.

Di sisi lain, Direktur Ditreskrimsus Polda Sumatera Selatan, Kombes Pol Bagus Suropratomo Oktobrianto, mengonfirmasi bahwa terdapat dua laporan yang telah diajukan terhadap Willie terkait kasus ini.

Menanggapi kontroversi ini, Willie Salim membantah bahwa konten mengenai rendang 200 kg hilang tersebut adalah rekayasa. Ia juga telah menyampaikan permintaan maaf dan meminta masyarakat agar tidak berprasangka buruk terhadap warga Palembang.

“Jujur, ini bukan kesalahan warga Palembang. Ini sepenuhnya kesalahan saya karena kurang persiapan. Saya pertama kali memasak untuk orang sebanyak itu dan membayangkan bisa berbagi dengan ribuan warga sudah lebih dari cukup,” ujar Willie.

Willie menegaskan bahwa dirinya tidak kecewa dengan kejadian ini, justru merasa senang melihat antusiasme warga.

“Pada akhirnya, rendang itu memang dimasak untuk dibagikan ke warga. Saya hanya kaget melihat antusiasme yang luar biasa. Ini menjadi pelajaran berharga buat saya. Saya tidak merekayasa apa pun, hanya tidak memperhitungkan kemungkinan hal seperti ini bisa terjadi,” jelasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini