BeritaYogya.Com – Kerusuhan suporter Arema FC terjadi usai pertandingan Arema FC vs Persebaya. Insiden itu diketehui menimbulkan korban ratusan supporter meninggal dunia dan ratusan lainnya terluka.
Kericuhan sendiri bermula saat para suporter menyerbu lapangan usai timnya kalah melawan Persebaya. Banyaknya suporter yang menyerbu lapangan direspons polisi dengan menghalau dan menembakkan gas air mata.
Suporter semakin banyak masuk lapangan, bertidak anarkis dan sulit dikendalikan sehingga Polisi menghalau supporter dengan Gas air mata. Tindakan pencegahan supporter yang hendak masuk ke dalam lapangan pun dilakukan dengan tembakan gas air mata ke ke arah tribun.
Tembakan gas air mata tersebut membuat para suporter panik, berlarian, dan terinjak-injak ketika hendak keluar dari tribun.
Korban yang terluka dan meninggal dunia dilarikan keberbagai Rumah Sakit (RS) terdekat. Supporter, rekan dan keluarga yang menjadi menjadi korban kerusuhan terlihat panik dan menunggu diberbagai RS. Ambulans juga terlihat mondar-mandir membawa puluhan korban kericuhan pertandingan di Stadion Kanjuruhan.
Fasilitas di dalam Stadion Kanjuruhan Kepanjen Malang rusak parah pasca ribuan Aremania rusuh. Kobaran api juga masih terlihat di beberapa titik stadion. Terlihat dua unit mobil polisi yang salah satunya adalah mobil k9 dibakar massa. Satu mobil lainnya pun rusak parah dengan kerjakan di kaca dan dalam posisi miring di bagian selatan tribun VIP.
Kerusuhan tidak hanya terjadi di dalam lapangan dan tribun penonton. Ricuh supporter yang anarkis merambat hingga ke luar lapangan. Kendaraan milik pribadi dan milik polisi dirusak dan dibakar massa supporter yang bertindak bringas.