Puluhan Warga Jodog Diduga Keracunan Usai Santap Takjil Buka Puasa

7
Ilustrasi Keracunan Makanan (Foto: Istimewa)
Ilustrasi Keracunan Makanan (Foto: Istimewa)

BeritaYogya.com – Sebanyak puluhan warga Padukuhan Jodog, Kalurahan Gilangharjo, Kapanewon Pandak, Bantul, dilaporkan mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi takjil saat acara buka puasa bersama di masjid pada Sabtu, 15 Maret 2025. Dugaan sementara mengarah pada menu rice bowl yang dibagikan kepada jamaah.

Marsid Husni (67), salah satu warga, menceritakan bahwa cucunya mulai menunjukkan gejala seperti muntah, diare, dan demam sehari setelah mengonsumsi makanan tersebut. 

“Waktu itu belum sadar kalau keracunan. Anak-anak makan Sabtu, baru Minggu sore ada yang pusing, mual, dan lemas. Senin pagi korban makin banyak, saya sampai catat jumlahnya, total ada 29 orang,” ungkapnya pada Selasa (18/3/2025).

Menurut data yang dikumpulkan Marsid, korban berasal dari beberapa RT di wilayah Jodog dan Karangasem. Gejala umum yang dirasakan korban meliputi muntah, diare, dan tubuh lemas. Sebagian dari mereka sempat menjalani perawatan medis, baik di klinik maupun di Rumah Sakit Universitas Islam Indonesia (UII) Srandakan.

Ifah Rohana (36), salah satu orang tua korban, menyampaikan bahwa anaknya membawa pulang takjil berupa rice bowl berisi nasi, telur ceplok, saus, dan taburan wijen. 

“Awalnya dimakan di rumah, enggak kelihatan masalah. Tapi Minggu sore anak saya mulai pusing, mual, dan malamnya muntah-muntah sampai enggak bisa duduk,” katanya.

Ifah meyakini sumber keracunan berasal dari makanan buka puasa itu, bukan dari masakan rumah. 

“Kalau makanan rumah yang bermasalah, kan seharusnya semua anggota keluarga kena. Ini cuma anak saya yang makan rice bowl itu yang sakit,” ujarnya menambahkan.

Dugaan itu diperkuat hasil pemeriksaan awal dari RS UII Srandakan, yang menyatakan beberapa pasien mengalami gejala keracunan makanan. Informasi dari warga menyebutkan, rice bowl tersebut bukan hasil masakan warga, melainkan dipesan dari layanan katering di wilayah Sewon. 

“Biasanya kalau buka bersama dimasak warga sendiri. Tapi kemarin itu pesan dari katering luar,” tutur Ifah.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul saat ini tengah menyelidiki kasus tersebut. Sampel makanan telah dikirim ke laboratorium untuk diuji, guna mengidentifikasi penyebab pasti keracunan. Masyarakat pun diimbau untuk lebih selektif dan berhati-hati dalam memilih konsumsi takjil, terutama makanan yang berasal dari luar lingkungan setempat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini