BeritaYogya.Com – Pengadaan lahan untuk proyek pembangunan jalan tol Jogja – Solo ditargetkan akan selesai tahun ini. Proses pemberian ganti rugi saat ini sudah secara bertahap sesuai dan akan terus dilakukan agar tidak ‘meleset’ dari target sehingga proses pembangunan tidak mundur.
Perwakilan Tim Percepatan Pelaksanaan Program Prioritas Pembangunan DIY Rani Sjamsinari mengungkapkan, pemerintah pusat telah menganggarkan dana sebesar Rp5 trilliun untuk pembebasan lahan Tol Jogja-Solo. Namun, menurut Rani juga pihak pemerintah pusat menurunkan dana secara bertahap. Proses pembebasan lahan akan dilakukan dari perbatasan masuk DIY hingga Maguwo. Kemudian dilanjutkan dari ujung yang terhubung dengan Ringroad utara.
“Jogja-Solo sementara ini masih pengadaan lahan yang dari batas masuk kita Purwomartani sampai dengan Maguwo, terus nanti dari on off-nya yang Barat yaitu Trihanggo sampai Simpang Susun Sleman. Jadi harapannya nanti tahap-tahap satunya yang Jogja-Solo itu ya dari batas kota sampai Maguwo. Seperti itu dulu terus yang di atas Ringroad itu yang tahap terakhir,” jelas Rani usai bertemu dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X guna melaporkan perkembangan proyek tol Jogja–Solo, Jogja-Bawen dan Jogja YIA, pada hariSelasa 30 Agustus di Gedhong Gadri, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.
Rani juga menambahkan, pembebasan lahan tol Jogja-Bawen tidak mengalami masalah sama sekali, oleh karena itu pihaknya mengejar pemerintah pusat untuk segera menyelesaikan pembebasan lahan tol Joga-Solo.
“Ini adalah program pusat jadi tugas di daerah itu kita mendukung tapi bagaimana kemudian dukungan itu tidak merugikan kita. Kita berusaha semaksimal mungkin untuk kemanfaatan bagi DIY, apalagi itu juga berguna sekali mengingat kita punya problem, lalu lintas kita sudah sangat padat,” ungkap Rani.
Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY Krido Suprayitno yang turut serta dalam paparan tersebut menyampaikan, selain mengevaluasi penyelenggaraan pengadaan tanah jalan tol Jogja-Solo dan Jogja-Bawen, juga dilakukan paparan perencanaan untuk Tol Jogja-YIA. Percepatan penyelesaian pengadaan tanah menjadi prioritas yang harus diselesaikan.
Sesuai arahan Sri Sultan, Krido menyatakan, izin penetapan lokasi untuk tol Jogja -YIA agar segera diproses.
“Rencana kami dari Dinas Pertanahan Tata Ruang akan melaksanakan rapat persiapan Tim Persiapan itu minggu depan. Tadi Ngarsa Dalem mengarahkan agar segera proses penetapan lokasi dilaksanakan, dan dilakukan sosialiasi ke publik,” ujar Krido.
Tol Jogja-YIA ini akan melalui tiga kabupaten yaitu Sleman, Bantul dan Kulon Progo yang terdiri dari 11 kapanewon dan 44 kalurahan. Untuk itu, harus segera dilakukan sosialisasi berkaitan dengan persiapan tersebut.
“Sudah ada trasenya dan juga sesuai dengan usulan dari Dirjen Bina Marga. Akan kita sosialisasikan setelah mendapatkan arahan,” kata Krido.
Selain Sri Sultan, paparan mengenai Pengadaan Tanah untuk Jalan Tol ini juga diikuti oleh Sekda DIY, Kepala Bappeda, dan Kepala Dinas PU PESDM DIY.