Pemerintah Optimis Tak Perlu Impor Beras di 2025

3
Ilustrasi Impor Beras (Foto: Tempo)
Ilustrasi Impor Beras (Foto: Tempo)

BeritaYogya.com – Pemerintah tengah memaksimalkan serapan beras nasional dengan target ambisius untuk menghentikan kegiatan impor sepanjang tahun 2025. Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, mengungkapkan bahwa produksi beras di Indonesia saat ini melimpah, sementara beberapa negara tetangga justru mengalami krisis pasokan pangan.

“Malaysia sedang mengalami kesulitan pasokan beras, begitu pula dengan Filipina. Bahkan harga beras di Jepang melonjak drastis dari sekitar Rp40.000 per kilogram menjadi Rp90.000,” ujar Sudaryono saat ditemui pada Minggu (20/4/2025).

Menurutnya, hasil dari masa tanam pertama menunjukkan hasil positif. Hingga saat ini, penyerapan gabah dan beras dari petani sudah mencapai sekitar 1,3 juta ton. Ia berharap hingga akhir April, jumlah tersebut dapat menembus angka 2 juta ton.

Jika target tersebut tercapai, Sudaryono menyatakan akan segera melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto bahwa kebutuhan dalam negeri dapat terpenuhi tanpa harus mengandalkan impor dari luar negeri. “Kalau hitung-hitungannya memungkinkan, maka kita akan laporkan bahwa Indonesia benar-benar tidak perlu impor tahun ini,” tegasnya.

Ia juga memastikan bahwa kondisi harga saat ini menguntungkan baik bagi petani maupun konsumen. “Masyarakat menikmati harga yang stabil. Petani juga tersenyum karena hasil panen mereka terserap dengan baik,” ungkapnya.

Menanggapi adanya keluhan dari sebagian kecil petani terkait serapan gabah yang tidak maksimal, Sudaryono menilai bahwa hal itu bukan cerminan dari situasi secara umum. Ia menekankan bahwa pemerintah tetap akan mengevaluasi dan memperbaiki kekurangan tersebut.

“Kalau ada satu dua kasus di mana gabah belum terserap, kami akan benahi. Tapi tidak adil jika satu kejadian menutupi ribuan bahkan jutaan kasus baik yang sudah berhasil,” ujarnya.

Pernyataan ini menjadi sinyal positif di tengah tekanan global yang membuat banyak negara mengalami kelangkaan pangan. Indonesia, yang selama ini kerap mengandalkan impor untuk menstabilkan pasokan, kini justru berpotensi menjadi negara yang mandiri dalam hal pangan, setidaknya untuk komoditas beras.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini