Pemantauan Gizi dan Pencegahan Stunting menjadi Prioritas Utama Kota Yogyakarta

9
Dokumentasi Penerimaan Rapor Kinerja Triwulan III Tahun Anggaran 2023 dari Gubernur DIY (Foto : Pemkot Jogja)

BeritaYogya.com – Upaya penurunan angka stunting di Kota Yogyakarta tetap menjadi fokus, terutama dalam hal intervensi yang berkaitan dengan pemantauan dan pemberian gizi pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan. 

Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo, menyampaikan hal ini setelah menerima rapor kinerja triwulan III tahun anggaran 2023 dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Pembangunan Daerah Triwulan III dengan tema “Strategi dan Kolaborasi Lintas Sektor Dari DIY Mendukung Indonesia Bebas Stunting” di Gedung Pracimosono Komplek Kepatihan pada Kamis (26/10/2023).

“Tentu penurunan stunting ini terus diupayakan supaya tepat sasaran ya, utamanya anak usia dua tahun ke bawah itu yang paling efektif, karena yang menjadi tolak ukur terjadinya stunting, selain itu remaja putri, calon pengantin dan ibu hami juga didampingi supaya gizinya tercukupi,” tutur Singgih.

Ia menekankan bahwa penurunan angka stunting terus menjadi prioritas dengan penargetan yang tepat, terutama bagi anak di bawah usia dua tahun yang merupakan kelompok yang paling rentan terhadap stunting. 

Selain itu, remaja putri, calon pengantin, dan ibu hamil juga mendapat perhatian khusus untuk memastikan asupan gizi yang cukup.

Puskesmas dan posyandu memiliki peran yang penting dalam pemantauan dan deteksi dini tanda-tanda stunting. 

Singgih juga menekankan pentingnya kerjasama antara semua Perangkat Daerah dan pihak terkait.

“Beberapa waktu lalu kami juga sudah memberikan alat pengukuran berat dan tinggi badan yang lebih bagus di posyandu-posyandu Kota Yogya, sehingga bisa dipantau perkembangan anak sejak usia 0 sampai 2 tahun, dengan harapan akan membantu ketepatan pengukuran supaya data yang masuk juga valid,” ungkapnya.

Selain intervensi khusus, juga terdapat upaya intervensi sensitif yang termasuk dalam peningkatan penyediaan air bersih dan fasilitas jamban yang layak untuk mendorong praktik hidup bersih dan sehat di masyarakat.

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, berharap bahwa rapat koordinasi dengan tema “Strategi dan Kolaborasi Lintas Sektor dari DIY Mendukung Indonesia Bebas Stunting” akan memperkuat kerjasama antara Kota dan Kabupaten dengan semua komponen terkait dalam percepatan penurunan angka stunting sesuai dengan peran masing-masing. 

Ia memiliki keyakinan bahwa strategi dan inovasi yang dilakukan oleh Kota dan Kabupaten di DIY dapat memberikan kontribusi positif dalam pencapaian target nasional penurunan angka stunting sebesar 14 persen.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here