BeritaYogya.com – Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, mengumumkan secara resmi bahwa Menko Polhukam Mahfud MD akan menjadi calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dalam pemilihan presiden 2024.
Pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh Megawati Soekarnoputri di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, pada Rabu (18/10/2023).
Megawati didampingi oleh para ketua umum partai koalisi yang mendukung Ganjar, termasuk Plt Ketum PPP Mardiono, Ketum Perindo Hary Tanoesoedibjo, Ketum Hanura Oesman Sapta Odang (OSO). Sementara Ganjar dan Mahfud juga hadir dalam pengumuman ini.
“Oleh karena itu, cawapres yang dipilih oleh PDIP yang akan mendampingi Ganjar Pranowo adalah Bapak Mahfud Md,” tutur Megawati.
Dalam acara tersebut, jajaran TPN (Tim Pemenangan Nasional) juga terlihat hadir, termasuk Arsjad Rasjid, Andika Perkasa, Gatot Eddy Promono, dan Muhammad Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang.
Beberapa petinggi dari ketiga partai pendukung juga terlihat hadir, seperti Ketua DPP PDIP Puan Maharani, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno, dan sejumlah lainnya.
Mahfud MD memiliki pengalaman yang luas di tiga lembaga, yaitu eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Ia pernah menjadi menteri, anggota DPR, dan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK).
Nama lengkap Mahfud MD adalah Mohammad Mahfud MD. Lahir di Sampang pada 13 Mei 1957, ia memiliki tiga anak bersama istrinya, Zaizatun Nihayati.
Setelah menyelesaikan program sarjana di Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta, pada tahun 1983, Mahfud menjadi dosen di almamaternya.
Sambil mengajar, ia melanjutkan studi S2 dan S3 di UGM, dengan lulus dari program pascasarjana bidang Ilmu Politik pada tahun 1989 dan meraih gelar S3 Ilmu Hukum di tahun 1993.
Pada tahun 2000-2001, Mahfud pernah menjadi Menteri Pertahanan dalam Kabinet Kerja Presiden Abdurrahman Wahid.
Pada tahun 2001, ia diangkat menjadi Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia oleh Abdurrahman Wahid.
Mahfud juga pernah menjabat sebagai Ketua MK dalam periode 2008-2013.
Meskipun namanya sempat menjadi calon kuat Presiden Jokowi yang akan maju dalam Pemilu 2019 untuk periode kedua, namanya akhirnya tidak terpilih.
Pada saat itu, meskipun ia sudah memakai seragam putih-hitam dan sempat menunggu di sebuah restoran, namanya tidak dipilih sebagai cawapres.