Pameran Sejarah Perjuangan Yogyakarta untuk Kedaulatan Negara

18
Pameran HPKN (Foto: Humas Jogja)

BeritaYogya.com – Pameran yang berjudul “Jayapatra: Langkah Jogja Bagi Bangsa” akan diselenggarakan bersamaan dengan Konser Hari Penegakan Kedaulatan Negara (HPKN) – Yogyakarta Royal Orchestra (YRO) 2024 di Aula Simfonia Jakarta pada 1-2 Maret 2024. Acara ini bertujuan untuk memberikan gambaran singkat tentang dedikasi Yogyakarta terhadap Indonesia dan kontribusinya sebagai ibu kota negara, yang berperan penting dalam penegakan kedaulatan.

Dalam pameran ini, pengunjung diajak untuk merenungkan kembali perjuangan kemerdekaan Indonesia dan berbagai upaya yang dilakukan untuk mempertahankan kedaulatan negara. Pameran juga akan menyoroti kontribusi Yogyakarta sebagai kota kerajaan yang memiliki pengaruh signifikan terhadap kelahiran republik.

Kurator Pameran Jayapatra, Fajar Wijanarko, yang juga dikenal sebagai Mas Jajar Pradanareja Guritno, menjelaskan bahwa pameran ini akan menggambarkan narasi sejarah panjang perjuangan Indonesia dengan menekankan peran khusus Yogyakarta dan Keraton Yogyakarta. Pameran ini diberi judul ‘Jayapatra, Langkah Jogja Bagi Bangsa’.

Fajar menyampaikan bahwa Keraton dan Yogyakarta, di bawah pimpinan Sri Sultan Hamengku Buwono IX, mendukung kedaulatan negara selama periode 1946-1949. Pameran ini berusaha membawa narasi ini ke tingkat nasional untuk merayakan peran Yogyakarta sebagai salah satu penentu dalam mempertahankan kedaulatan negara.

Dalam pameran ini, beberapa koleksi yang berhubungan dengan persiapan Serangan Umum 1 Maret akan dipamerkan, termasuk meja perundingan Sri Sultan Hamengku Buwono IX dengan Letkol Suharto, radio milik Sultan HB IX, dan papan catur untuk menyusun strategi.

Selain itu, pameran juga menyoroti peran negara-negara kolega dan Indonesia dalam mendukung kedaulatan negara melalui Konferensi Meja Bundar (KMB). Fajar berharap pameran ini dapat memberikan pemahaman mengenai peran Yogyakarta, Keraton, dan Indonesia dalam mencapai kedaulatan negara.

Pameran ini bukan hanya upaya untuk mengingat kembali sejarah panjang Yogyakarta sebagai kota kerajaan yang memiliki pengaruh penting terhadap kelahiran republik, tetapi juga menjadi sarana refleksi terhadap perjuangan dalam merebut kemerdekaan dan praktik menjaga kemerdekaan. Pameran akan berlangsung selama 2 hari, dengan hari pertama khusus untuk tamu undangan, dan hari kedua terbuka untuk umum, gratis untuk semua yang ingin menyaksikan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here