Mojosongo Hadirkan Baby Cafe dan Optimalkan CSR dalam Penanganan Stunting

50
Baby Cafe di Mojosongo ( Foto : Pemprov Jateng )
Baby Cafe di Mojosongo ( Foto : Pemprov Jateng )

BeritaYogya.com – Penjabat Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Jawa Tengah, Shinta Nana Sudjana, menerima kunjungan Ketua Bidang IV TP PKK pusat, Syafriati Syafrizal, dalam rangka observasi pilot project Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh (Gagah) Bencana di Kelurahan Mojosongo pada Rabu (4/10/2023).

Fokus dari kegiatan ini adalah penanganan stunting dengan mengusung berbagai inovasi, seperti Baby Cafe dan kepedulian sosial dari perusahaan.

Shinta menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama-sama dengan kabupaten/kota terus berupaya untuk mengurangi angka stunting.

Mereka berharap pada tahun 2024, angka stunting dapat ditekan hingga mencapai target 14 persen.

Di Mojosongo, pada tahun 2022, terdapat 137 kasus stunting yang telah ditangani.

Oleh karena itu, wilayah ini dipilih sebagai fokus dalam upaya penuntasan stunting.

Shinta menjelaskan bahwa ada banyak faktor yang dapat menyebabkan stunting pada anak balita, termasuk pola asuh yang tidak tepat, pemberian makanan yang kurang sesuai, pernikahan usia muda, dan kurangnya pengetahuan.

“Oleh karena itu, berbagai intervensi telah dilakukan untuk mengatasi stunting, baik yang bersifat spesifik maupun yang sensitif,” tuturnya.

Kota Surakarta telah mengembangkan berbagai inovasi untuk mengurangi angka stunting, seperti aplikasi Satukan Solo yang memantau perkembangan keluarga oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK), program Pandu Ceting (Penanganan Terpadu Pencegahan Stunting), Sigrak Cetingan (Aksi Cegah Stunting melalui Posyandu), dan Dashat Modulasi atau Dapur Sehat Atasi Stunting: Mojosongo yang menyediakan layanan gizi dan Baby Cafe.

Ketua Bidang IV TP PKK Pusat, Syafriati Syafrizal, menjelaskan bahwa kunjungannya kali ini adalah bagian dari tahap observasi lanjutan.

Hal ini dilakukan untuk mengevaluasi kondisi penuntasan stunting di wilayah tersebut.

Diharapkan bahwa di Jawa Tengah akan ada empat wilayah yang menjadi pilot project Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana, yaitu Kota Semarang, Kendal, Kota Surakarta, dan Klaten.

Kader PKK Kelurahan Mojosongo, Sri Wahyuni, menyatakan bahwa mereka telah melakukan upaya untuk mengatasi stunting.

Pada tahun 2023, mereka bahkan menerima Corporate Social Responsibility (CSR) dari tujuh perusahaan di sekitar wilayah tersebut.

Bantuan ini akan difokuskan untuk membantu anak-anak yang mengalami stunting, termasuk melalui program Baby Cafe yang menyediakan makanan bergizi dengan harga terjangkau, bahkan gratis bagi warga yang tidak mampu.

Selain itu, mereka juga bekerja sama dengan Universitas Slamet Riyadi (Unisri) untuk membantu ekonomi warga dengan memberikan mesin cuci kepada keluarga yang kurang mampu. “Dengan meningkatkan pendapatan mereka, kami berharap dapat mencegah masalah gizi pada anak-anak mereka,” imbuhnya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here