BeritaYogya.com – Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) menegaskan komitmennya untuk tetap melanjutkan berbagai program pengentasan kemiskinan, meskipun saat ini sedang dilakukan efisiensi anggaran. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono, pada Selasa (18/3/2025) di Griya Dhahar RB Yogyakarta.
Beny mencontohkan, salah satu program yang tetap dipertahankan adalah Jaminan Sosial Lanjut Usia (JSLU). Meskipun rencana awal tahun ini ada penambahan jumlah penerima sebanyak 8.000 orang, namun karena keterbatasan kondisi, angka tersebut tidak dinaikkan.
Namun, dengan adanya penerima lama yang telah meninggal sekitar 1.270 orang, masih ada ruang untuk memasukkan peserta baru.
“Program pengentasan kemiskinan ini penting, karena berkaitan erat dengan isu kesehatan lain seperti stunting,” ujar Beny.
Ia juga menegaskan bahwa pembangunan wilayah selatan DIY tidak akan terhambat karena efisiensi anggaran. Dana Keistimewaan (Danais) disebutkan tetap dapat digunakan untuk mendukung pembangunan di kawasan tersebut.
Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Pemda DIY juga merespon arahan pemerintah pusat dengan menyiapkan program Sekolah Rakyat. Sekolah ini akan memberikan pendidikan gratis kepada anak-anak dari keluarga kurang mampu dan dilengkapi dengan fasilitas asrama.
Namun, menurut Beny, pemerintah tidak akan membangun sekolah ini dari awal, melainkan akan memanfaatkan sekolah-sekolah yang sudah ada namun memiliki jumlah siswa yang sedikit dan lahan yang luas.
“Alternatif lokasi sedang dikaji, harapannya program ini bisa memberikan kesempatan yang lebih luas bagi anak-anak kurang beruntung untuk mendapatkan pendidikan layak dan gratis,” tegasnya.
