BeritaYogya.com – Masyarakat Kabupaten Temanggung diminta meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana, terutama setelah sejumlah wilayah di kabupaten tersebut mengalami dampak dari puting beliung akhir pekan ini.
Penjabat (Pj) Bupati, Hary Agung Prabowo, mengunjungi lokasi terdampak angin puting beliung di Desa Kemiri, Kecamatan Kaloran, pada Minggu (22/10/2023).
Ia menyoroti fakta bahwa saat ini telah memasuki musim pancaroba, di mana wilayah pegunungan di Kabupaten Temanggung menjadi rentan terhadap angin puting beliung.
Oleh karena itu, Hary Agung meminta adanya langkah-langkah preventif dalam mengatasi bencana ini, yang melibatkan semua pihak mulai dari tingkat desa atau kelurahan hingga masyarakat umum.
Bencana puting beliung melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Temanggung pada Sabtu (21/10/2023), termasuk di Kecamatan Kaloran, Kandangan, Parakan, Bansari, dan Kledung.
Angin kencang tersebut muncul pada sore hari dan menyebabkan kerusakan pada bangunan rumah warga serta menumbangkan pohon, menimbulkan kepanikan di kalangan penduduk.
“Ada tindakan preventif, nanti akan diberikan surat kepada seluruh camat, lalu diteruskan kepada kepala desa, bahwa saat ini masuk musim pancaroba dari musim kemarau ke hujan, di mana daerah Temanggung itu rawan angin puting beliung. Harus ada kesiapsiagaan, tanggap, baik itu BPBD, Dinas Sosial harus segera melakukan langkah-langkah tanggap darurat,” tutur Hary.
Selama kunjungannya, Pj Bupati dan rombongan memberikan bantuan logistik kepada korban angin puting beliung dan berbincang dengan warga yang mengalami kerusakan pada rumah mereka.
Salah satu korban, Saroni, mengalami patah tulang pada bahu kanan akibat tertimpa pohon.
Di Desa Kemiri, puting beliung mengakibatkan kerusakan pada 74 unit rumah, tiga unit bangunan umum, dan tiga unit tempat usaha. Selain di Kaloran, kerusakan juga dilaporkan terjadi di Kecamatan Bansari, Parakan, dan Kledung.
Hary Agung mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada selama musim pancaroba. Beberapa ciri musim pancaroba yang perlu diperhatikan meliputi hujan lebat dengan durasi singkat, petir, angin kencang, perubahan cuaca yang cepat, cuaca cerah pada pagi hari, terik pada siang hari, lalu hujan pada siang atau sore hari, dan kemunculan angin puting beliung.
“Tadi sudah kita asesmen, nanti akan ditindaklanjuti BPBD di mana saja yang harus diberikan bantuan, contohnya seperti rumah yang rusak, termasuk bantuan logistik. Kami minta warga untuk lebih berhati-hati, karena ini pancaroba, nanti desa punya siap siaga, BPBD punya tanggap darurat, agar jika ada kejadian bisa segera ditangani,” ungkap Hary.