Kota Yogyakarta Gelar Yogowes Monalisa untuk Promosi WJNC #8

9
Dokumentasi Peserta Yogowes Monalisa di Titik Nol Kilometer Yogyakarta ( Foto : Pemkot Jogja )
Dokumentasi Peserta Yogowes Monalisa di Titik Nol Kilometer Yogyakarta ( Foto : Pemkot Jogja )

BeritaYogya.com – Kegiatan bersepeda bersama yang dikenal dengan sebutan Yogowes dan bertajuk “Menikmati Harmoni Kota Yogya dengan Jalur Sepeda Wisata (Monalisa),” yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta kembali digelar pada Jumat (29/9/2023). 

Yogowes Monalisa tidak hanya bertujuan untuk mempromosikan wisata di Yogyakarta, tetapi juga untuk memperkenalkan Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) #8, yang akan menjadi acara puncak peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-267 Kota Yogyakarta pada tanggal 7 Oktober 2023.

Upacara peringatan Hantaru dimulai dari Kantor Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta dan dipimpin oleh Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo, yang mengibarkan bendera untuk memulai acara tersebut. 

Kegiatan ini diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai komunitas sepeda di Yogyakarta, termasuk sejumlah pelajar dari SMPN 5 Yogyakarta. 

Salah satu sorotan utama dari Yogowes Monalisa adalah promosi WJNC #8, yang dibawakan oleh sejumlah peserta pelajar yang mengenakan kostum wayang.

Singgih dan beberapa pejabat dari Pemerintah Kota Yogyakarta juga turut serta dalam Yogowes Monalisa. 

Singgih menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari pemanasan untuk perayaan HUT ke-267 Kota Yogyakarta. Selain itu, kegiatan ini juga menggalakkan masyarakat untuk berolahraga sepeda sebagai upaya menjaga kesehatan.

“Ini menjadi salah satu event untuk semacam road to WJNC yang ke delapan. Kita lihat beberapa adik-adik kita (peserta gowes) menggunakan pakaian yang bernuansa wayang. Ini adalah salah satu cara untuk mengingatkan dan mempromosikan WJNC di kalangan masyarakat,” tutur Singgih.

Rute Yogowes Monalisa Road to WJNC #8 melibatkan perjalanan menyusuri Jalan Jenderal Sudirman ke arah barat, melalui kawasan yang memiliki makna filosofis, seperti Tugu Pal Putih Yogyakarta, Malioboro, Titik Nol Kilometer, hingga Alun-alun utara Kraton Yogyakarta.

Para peserta juga singgah di beberapa titik penting, seperti Tugu Yogyakarta, Titik Nol Kilometer, dan di depan Kadipaten Pakualaman.

Singgih juga menekankan pentingnya pengenalan sumbu filosofi yang mendapatkan pengakuan sebagai warisan dunia oleh UNESCO sebagai bagian dari promosi pariwisata di Yogyakarta. 

Hal ini tidak hanya melibatkan elemen fisik, seperti Tugu Yogyakarta dan nama-nama jalan, tetapi juga nilai-nilai yang terkandung dalam sumbu filosofi tersebut.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Wahyu Hendratmoko, menjelaskan bahwa Yogowes Monalisa mengajak komunitas sepeda di Yogyakarta untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini, termasuk para pelajar yang mengenakan kostum wayang sebagai bagian dari promosi WJNC #8. 

Dengan melibatkan generasi muda, diharapkan minat terhadap wayang semakin meningkat.

“Kita juga memanfaatkan momentum ini untuk mempublikasikan kegiatan WJNC yang akan kita adakan satu minggu lagi dengan adanya beberapa peserta yang menggunakan kostum wayang. Harapan kami masyarakat mulai bertanya-tanya. ada apa ini naik sepeda kok pakai wayang? Ternyata satu minggu lagi kita akan menggelar WJNC kedelapan sebagai puncak acara HUT Kota Yogyakarta yang ke-267,” ungkap Wahyu.

Salah satu peserta gowes yang mengenakan kostum wayang, Vincentia Cindy, menyambut baik kegiatan Yogowes Monalisa ini karena menarik. 

“Bagus. Aku lumayan suka dengan wayang. Aku juga kebetulan suka berolahraga sepeda, jadi ya senang,” ucap Cindy, salah satu siswi SMPN 5 Yogyakarta.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here