Kecelakaan Laut Marak, Anggota DPRD DIY Minta Evaluasi Keamanan Wisata Pantai

42
Dr. Raden Stevanus Christian Handoko S.Kom., M.M., Anggota DPRD DIY

BeritaYogya.Com – Maraknya kasus kecelakaan laut di kawasan pantai selatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendapat sorotan dari anggota DPRD DIY, Dr. Raden Stevanus Christian Handoko, S.Kom., M.M. Ia mendesak pemerintah daerah dan instansi terkait untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengamanan dan informasi di destinasi wisata pantai.

Dalam dua pekan terakhir, setidaknya terjadi empat kali kecelakaan laut di Pantai Parangtritis, Bantul. Peristiwa tersebut menambah panjang daftar insiden serupa yang terus berulang setiap tahunnya.

“Kita prihatin dengan kejadian ini. Sudah saatnya ada langkah konkret dan terukur dari semua pihak, khususnya dalam aspek keselamatan wisatawan,” ujar Dr. Raden Stevanus saat ditemui di kompleks DPRD DIY, Selasa (16/4/2025).

Dr. Raden Stevanus meminta Dinas Pariwisata DIY, Dinas Pariwisata kabupaten, serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) agar tidak hanya mengandalkan papan peringatan, tapi juga aktif memetakan ulang zona-zona rawan kecelakaan.

“Tidak cukup hanya memberi imbauan. Perlu ada audit terhadap titik-titik rawan, penambahan personel SAR, serta sistem informasi keselamatan yang lebih terintegrasi dan mudah diakses,” tegasnya.

Dengan pengalaman lebih dari 12 tahun di sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi, Dr. Raden Stevanus juga menekankan pentingnya literasi digital wisata yang mengedukasi pengunjung tentang potensi bahaya di kawasan pantai.

“Wisatawan sekarang rata-rata sudah pegang ponsel. Harusnya kita manfaatkan ini untuk memberi informasi real-time. Misalnya, info soal zona berbahaya, kondisi ombak, hingga lokasi pos SAR bisa diakses lewat aplikasi atau QR Code di lokasi wisata,” jelasnya.

Ia juga mengusulkan agar pemerintah daerah membuat sistem peringatan berbasis digital yang bisa terhubung dengan media sosial dan kanal resmi pariwisata DIY.

Kepada para wisatawan, Dr. Raden Stevanus mengimbau agar tidak mengabaikan peringatan yang sudah dipasang di area pantai. Ia juga meminta agar pengunjung tidak nekat bermain air di zona yang telah dinyatakan berbahaya.

“Patuhi petunjuk yang ada. Kalau ragu, tanya ke petugas. Jangan merasa tahu karena kondisi laut bisa berubah sangat cepat,” katanya.

Lebih lanjut, Dr. Raden Stevanus juga mendorong pelibatan komunitas lokal dan pengelola wisata dalam menjaga keselamatan di kawasan pantai. Menurutnya, warga setempat memiliki pengetahuan lokal yang penting untuk mendeteksi potensi bahaya.

“Kita perlu berdayakan komunitas. Jangan sampai keselamatan wisatawan hanya dibebankan pada satu-dua instansi. Ini tugas bersama,” tutupnya.

Dengan koordinasi lintas sektor, pemanfaatan teknologi, dan kesadaran kolektif, ia berharap angka kecelakaan laut bisa ditekan, dan wisata bahari DIY menjadi lebih aman dan nyaman bagi semua kalangan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini