BeritaYogya.com – Salah satu dari 12 kalurahan rintisan budaya di Kabupaten Bantul, yaitu Kalurahan Pleret, menjadi tuan rumah Festival Rintisan Desa Budaya Tahun 2023 yang berlangsung di Lapangan Kalurahan Pleret, Kapanewon Pleret, Kabupaten Bantul, pada Sabtu (14/10/2023).
Acara ini juga disemarakkan dengan pameran desa prima dan desa preneur yang menjual berbagai jenis kuliner dan kerajinan.
Lurah Pleret, Taufiq Kamal, juga menjelaskan bahwa kuliner unggulan yang dijajakan pada acara ini adalah gethuk, mengingat bahwa dahulu Padukuhan Kerto di Pleret terkenal sebagai Kampung Gethuk.
Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul, Nugroho Eko Setyanto, dalam pidatonya, mengungkapkan bahwa Festival Rintisan Kalurahan Budaya ini adalah sebuah acara tahunan yang menggabungkan potensi dari 12 kalurahan rintisan budaya di Kabupaten Bantul.
“Kami berharap berbagai kegiatan di rintisan desa budaya ini dapat dikemas dengan pembinaan dan fasilitasi pengembangan potensi yang ada, tidak hanya dalam seni, tetapi juga aspek-aspek lainnya,” ucap Nugroho.
Lebih lanjut, dia berharap agar kegiatan ini dapat memacu semangat masyarakat untuk mengembangkan potensi budayanya.
Dengan pertumbuhan potensi ini, akan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat di Kabupaten Bantul dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sementara itu, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, memberikan selamat kepada semua kalurahan budaya yang telah diinisiasi.
Dia berharap agar mereka terus berkembang menjadi kalurahan budaya yang lengkap.
Pembangunan kebudayaan diarahkan untuk menciptakan masyarakat Bantul yang unggul secara intelektual, sehat secara fisik dan mental, memiliki kecerdasan emosi, serta memiliki daya saing dan karakter budi pekerti yang baik.
“Budaya tidak hanya terbatas pada seni. Ada banyak aspek lain yang lebih luas yang perlu diperhatikan. Kebudayaan juga mencakup perilaku dan kebiasaan, termasuk norma-norma sosial. Mari kita bersatu untuk memajukan pembangunan kebudayaan dan menjadikan Bantul sebagai tempat yang harmonis, damai, di mana tidak ada yang ditinggalkan dan tidak ada yang terlupakan,” tutur Halim.