BeritaYogya.com – Kemajuan investasi asing di Ibukota Negara Nusantara (IKN) terus berlanjut hingga saat ini. Mayoritas investasi asing yang masuk terjadi melalui kemitraan dengan perusahaan-perusahaan lokal.
Agung Wicaksono, Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, mengungkapkan bahwa investor asing cenderung belum banyak yang masuk secara individual. Namun, mereka cenderung bermitra dengan perusahaan-perusahaan dalam negeri untuk melaksanakan investasinya.
Dalam briefing media virtual pada Senin (20/11/2023), Agung menyampaikan bahwa Otorita IKN telah menerima 305 Letter of Intent (LoI) dari investor global, termasuk Jepang, Norwegia, Jerman, Spanyol, Malaysia, Singapura, India, Amerika Serikat, dan negara lainnya.
Dari total 305 LoI tersebut, 172 di antaranya berasal dari perusahaan dalam negeri yang menyatakan minat investasi, sementara 133 lainnya berasal dari investor asing. Menariknya, sebagian besar investor dalam negeri yang mengajukan LoI ternyata melakukan kemitraan dengan perusahaan asing. Dengan demikian, peran investasi asing di IKN terus berkembang.
Contohnya, untuk pembangunan rumah sakit di IKN, Grup Mayapada bermitra dengan Apollo Hospital India. Proyek-proyek lainnya seperti Hotel Nusantara yang bermitra dengan Swissotel (Accor Group Swiss), Nusantara Intercultural School (NIS) yang bermitra dengan JIS, dan Pakuwon yang bermitra dengan Marriott International Amerika Serikat juga mencerminkan kemitraan antara investasi domestik dan asing.
Agung menyebutkan beberapa contoh lain, seperti PLN yang bermitra dengan Sembcorp Singapura untuk menyediakan listrik di Nusantara, serta PSSI yang bermitra dengan FIFA untuk membangun pusat pelatihan di wilayah tersebut.
Dengan demikian, terlihat jelas bahwa investasi domestik di IKN mendapat dukungan kuat dari kemitraan dengan investor asing. Hampir setiap investasi domestik di IKN melibatkan kolaborasi dengan investor asing, menunjukkan kelanjutan perkembangan investasi asing di wilayah tersebut.