BeritaYogya.com – Sektor industri di Indonesia didesak untuk segera beralih ke energi bersih guna menekan emisi gas rumah kaca dan mempercepat proses dekarbonisasi.
“Industri harus mulai mempertimbangkan perubahan teknologi dalam proses produksinya, dari energi fosil ke energi bersih,” ujar Jannata Giwangkara, Program Impact Manager Energy & Industry di Climateworks Centre, Monash University, Kamis (27/3/2025).
Jannata menegaskan bahwa transisi ini sangat penting untuk mengurangi dampak lingkungan, terutama dalam menekan emisi gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap perubahan iklim. Ia juga menyoroti penggunaan batu bara yang masih dominan di industri dan menjadi penyebab utama polusi udara.
“Semakin cepat kita beralih ke energi bersih, semakin besar dampaknya dalam memperlambat perubahan iklim. Idealnya, transisi ini harus sudah terealisasi pada tahun 2050,” jelasnya.
Selain dampak positif bagi lingkungan, penggunaan energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin juga dapat meningkatkan efisiensi produksi dan daya saing industri Indonesia. Beralih ke sumber energi yang lebih ramah lingkungan juga mengurangi ketergantungan pada energi fosil yang semakin mahal dan terbatas.
Langkah ini diharapkan dapat membantu Indonesia mencapai target karbon netral pada 2050 sekaligus berkontribusi dalam upaya global menghadapi krisis iklim.