Gubernur DIY Harapkan KONI DIY 2025-2029 Cetak Prestasi Lebih Gemilang

5
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X berharap kepengurusan KONI DIY periode 2025-2029 diharapkan mampu mempersembahkan prestasi gemilang pada dunia olahraga di DIY. (Foto: Humas Pemda DIY)
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X berharap kepengurusan KONI DIY periode 2025-2029 diharapkan mampu mempersembahkan prestasi gemilang pada dunia olahraga di DIY. (Foto: Humas Pemda DIY)

BeritaYogya.com – Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, menyampaikan harapannya agar jajaran pengurus baru KONI DIY periode 2025–2029 mampu mencetak prestasi lebih tinggi di kancah olahraga nasional. Bila pada PON 2024 DIY menempati peringkat ke-9 dan Peparnas di posisi ke-8, maka ia menargetkan capaian yang lebih baik di periode mendatang.

Pernyataan ini disampaikan Sri Sultan saat menghadiri pengukuhan Pengurus KONI DIY masa bakti 2025–2029 yang dilaksanakan pada Kamis (17/4/2025) di Bangsal Kepatihan, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta. Prosesi pengukuhan dipimpin oleh Ketua Umum KONI Pusat, Letjen TNI (Purn) Marciano Norman, disaksikan langsung oleh Gubernur DIY.

Sri Sultan menegaskan, KONI memiliki peran sentral dalam pembinaan dan pengembangan olahraga prestasi. Oleh karena itu, pengurus dituntut menjalankan tanggung jawab dengan serius dan profesional. Keberhasilan olahraga, menurutnya, tidak lepas dari perencanaan matang, pembinaan berkelanjutan, serta kerja sama lintas sektor.

“Saya berharap prestasi KONI ke depan bisa lebih baik. Bila jumlah cabang olahraga di PON nanti lebih sedikit, maka semestinya pembinaannya bisa lebih maksimal,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya membentuk mental juara di kalangan atlet. Menurut Sri Sultan, permasalahan utama dalam kompetisi bukan hanya terletak pada keterampilan, tetapi juga kondisi mental. Oleh karena itu, peran pendampingan psikolog menjadi vital untuk membentuk daya juang atlet yang optimal.

“Seringkali masalah bukan di kemampuan teknis, tapi pada mental. Mental juara itu harus ditanamkan dan dijaga,” tambahnya.

Sri Sultan menilai, posisi dalam kepengurusan KONI merupakan bentuk pengakuan atas komitmen dan kiprah individu terhadap pengembangan olahraga. Maka dari itu, setiap pengurus diminta menjalankan amanahnya secara serius, menyusun program kerja yang relevan, terukur, dan berorientasi pada hasil.

“Jalankan peran dan fungsi dengan komitmen tinggi. Target bukan untuk dibebani, tapi menjadi motivasi dalam membina dan mengembangkan ekosistem olahraga DIY,” tuturnya.

Lebih lanjut, Sri Sultan mendorong pengurus baru untuk memperkuat kelembagaan, menyusun program pembinaan atlet yang lebih sistematis, dan menyusun rencana kerja dengan indikator keberhasilan yang jelas, baik dalam jangka pendek maupun panjang.

“Perencanaan yang solid serta dukungan dari berbagai sektor sangat dibutuhkan agar prestasi yang dihasilkan benar-benar mencerminkan potensi DIY. Komunikasi yang terbuka dan kolaboratif adalah kuncinya,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua KONI Pusat Marciano Norman menyampaikan bahwa DIY memiliki kekuatan di cabang olahraga panahan. Ia optimistis DIY dapat menyumbangkan medali emas bagi Indonesia di Olimpiade 2028 yang akan digelar di Los Angeles.

“Panahan punya sejarah menyumbangkan emas. Ini peluang besar bagi Yogyakarta untuk berkontribusi di level dunia,” ujar Marciano.

Selain panahan, DIY juga dinilai memiliki potensi besar di cabang olahraga beladiri. Salah satunya terbukti lewat prestasi atlet HAPKIDO DIY yang menjadi juara umum dalam PON Aceh-Sumut 2025.

Marciano juga menyampaikan optimismenya terhadap kepemimpinan Ketua KONI DIY yang kini dijabat oleh Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X. Ia percaya dengan kepemimpinan tersebut, arah pembinaan akan lebih tajam dan efektif.

Sementara itu, KGPAA Paku Alam X dalam sambutannya menyampaikan terima kasih atas amanah yang diberikan untuk menakhodai KONI DIY periode 2025–2029. Ia mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersinergi dan mendukung langkah-langkah strategis KONI dalam mengelola serta mengembangkan olahraga prestasi di DIY.

Sri Paduka menekankan pentingnya membangun kemitraan dengan KONI Pusat, pemerintah daerah, perguruan tinggi, sekolah, klub olahraga, dan komunitas masyarakat guna menciptakan solusi progresif dalam menghadapi tantangan keolahragaan.

“Kami akan memaksimalkan potensi lokal untuk membangun fondasi pembinaan yang inklusif dan berkelanjutan. Ini bukan semata soal prestasi, tapi juga membangun budaya olahraga yang hidup dalam masyarakat,” pungkasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini