BeritaYogya.com – Pada Rabu, 28 Agustus 2024, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik DIY menggelar kegiatan “Sinau Bhinneka Tunggal Ika” di Ajisaka Resto. Acara ini menghadirkan Dr. Raden Stevanus Christian Handoko, S.Kom., MM, anggota DPRD DIY Komisi D, sebagai pembicara utama.
Dalam pemaparannya, Dr. Stevanus menyoroti dampak pencabutan TAP MPR No. II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4), yang ia sebut telah mempengaruhi interpretasi dan penerapan produk hukum yang berkaitan dengan Pancasila. Menurut Dr. Stevanus, pencabutan pedoman ini berkontribusi pada melemahnya pemahaman Pancasila di kalangan masyarakat, membuka jalan bagi munculnya paham radikal dan anti-Pancasila.
“Globalisasi dan budaya asing semakin merasuk, sementara pendidikan karakter kian lemah. Ini menyebabkan krisis keteladanan, ketidakadilan, serta ketimpangan sosial ekonomi, yang membuka peluang bagi ideologi lain yang bertentangan dengan Pancasila,” ujar Dr. Stevanus.
Ia juga menyoroti memudarnya semangat nasionalisme dan gotong royong, yang selama ini menjadi ciri khas bangsa Indonesia. Dr. Stevanus mengingatkan bahwa tanpa upaya serius untuk mengembalikan penghayatan terhadap Pancasila, nilai-nilai kearifan lokal yang selama ini menjadi perekat sosial bisa semakin terkikis.
Dr. Stevanus berharap agar masyarakat, terutama generasi muda, lebih aktif dalam memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Ia juga mengajak semua pihak, baik pemerintah, institusi pendidikan, maupun masyarakat luas, untuk bersama-sama menjaga dan memperkuat Pancasila sebagai dasar negara dan panduan hidup berbangsa dan bernegara.
“Mari kita jadikan Pancasila sebagai landasan dalam setiap tindakan, memperkuat semangat gotong royong, dan menjaga nilai-nilai kebhinekaan yang menjadi kekayaan bangsa ini. Dengan begitu, kita bisa menghadapi tantangan global dan menjaga keutuhan NKRI,” tutup Dr. Stevanus.