BeritaYogya.com – Pemerintah Delhi merencanakan pelarangan pendaftaran baru kendaraan roda dua berbahan bakar bensin dan diesel mulai Agustus 2026. Kebijakan ini merupakan bagian dari Electric Vehicle Policy (EV) 2.0, yang bertujuan mempercepat peralihan ke kendaraan ramah lingkungan di ibu kota India.
Jika aturan ini diberlakukan, maka hanya kendaraan roda dua berbasis listrik yang dapat didaftarkan di Delhi setelah tenggat waktu tersebut. Selain itu, pemerintah juga mendorong agar setiap rumah tangga memiliki minimal satu kendaraan listrik sebagai kendaraan ketiga.
Untuk kendaraan roda tiga, pelarangan pendaftaran kendaraan berbahan bakar fosil akan lebih cepat dilakukan, yaitu mulai Agustus 2024. Kendaraan roda tiga berbahan bakar CNG yang telah berusia lebih dari 10 tahun pun diwajibkan untuk dikonversi menjadi kendaraan listrik atau diganti dengan yang baru.
Sebagai bagian dari persiapan transisi ini, pemerintah Delhi akan memperluas infrastruktur pengisian daya EV di seluruh wilayah kota. Setiap gedung baru dan fasilitas umum nantinya diwajibkan menyediakan titik pengisian daya untuk mendukung mobilitas listrik.
Melalui upaya ini, Delhi menargetkan agar pada tahun 2027, sekitar 95% kendaraan yang beroperasi adalah kendaraan listrik. Jika berhasil, Delhi akan menjadi salah satu kota dengan tingkat adopsi kendaraan listrik tertinggi di India.
Kebijakan EV pertama diperkenalkan oleh pemerintahan Aam Aadmi Party (AAP) pada tahun 2020, dan telah beberapa kali diperpanjang. Kini, EV 2.0 disiapkan sebagai kelanjutan dan penguatan strategi jangka panjang untuk mendorong pengurangan emisi dan polusi udara.
Pemerintah juga tengah mengkaji pemberian insentif untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik, serta menarik lebih banyak investasi di sektor ini. Larangan terhadap kendaraan berbahan bakar fosil akan diberlakukan secara bertahap demi memastikan transisi berjalan lancar.
Meski kebijakan ini dipandang sebagai langkah besar menuju masa depan transportasi yang berkelanjutan, tantangan seperti kesiapan infrastruktur dan perubahan perilaku masyarakat tetap menjadi perhatian utama. Pemerintah berharap keberhasilan program ini dapat menjadi inspirasi bagi kota-kota lain di India.