BEK Raih 97,48% Keberhasilan Rehabilitasi Daerah Aliran Sungai Menoreh

8
PT BEK saat acara serah terima (Foto: PT BEK)
PT BEK saat acara serah terima (Foto: PT BEK)

BeritaYogya.com – PT Bharinto Ekatama (BEK), anak perusahaan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITM), berhasil menyelesaikan program rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Menoreh dengan capaian luar biasa. 

Dari hasil evaluasi, tingkat keberhasilannya mencapai 97,48%, mencerminkan komitmen tinggi perusahaan terhadap pelestarian lingkungan, pemberdayaan sosial-ekonomi, dan penguatan kelembagaan masyarakat.

Penilaian dilakukan oleh tim ahli pada Februari 2025, mencakup lahan seluas 250 hektare yang tersebar di wilayah Kulon Progo dan Kabupaten Magelang. Program ini dinyatakan sangat memuaskan dan menjadi salah satu contoh praktik terbaik rehabilitasi DAS di Indonesia.

“Program ini tidak hanya memenuhi kewajiban, tetapi juga memberi kontribusi nyata bagi konservasi ekosistem serta keberlanjutan sosial dan ekonomi masyarakat,” ujar Sri Handayaningsih, Direktur Teknik Konservasi Tanah dan Reklamasi Hutan (TKTRH), Kementerian Kehutanan RI.

Ia menambahkan, rehabilitasi DAS Menoreh memiliki arti strategis secara nasional karena turut membangun menara air alami yang menopang kawasan Candi Borobudur. Program ini juga mengusung pendekatan agroforestri berbasis pemberdayaan warga, melibatkan 1.921 petani dari 17 desa di 8 kecamatan.

BEK tidak hanya memberikan bibit tanaman, namun juga pelatihan teknis hingga pendampingan pascapanen. Total 109.853 pohon telah ditanam dan dikelola oleh petani, dengan jenis tanaman bernilai ekonomi tinggi. Hasil panen sebagian sudah dipasarkan, termasuk dalam acara Pasar Tani di Desa Gerbosari pada akhir Februari lalu.

Menurut Sri, program ini sejalan dengan target FOLU Net Sink 2030 yang menjadi strategi nasional untuk menurunkan emisi gas rumah kaca melalui pengelolaan hutan dan lahan berkelanjutan.

Direktur ITM, Ignatius Wurwanto, menyampaikan apresiasi atas sinergi yang telah terjalin sejak program ini dimulai pada November 2021. Ia menyebut bahwa program ini mendukung pelestarian lingkungan, ketahanan pangan, serta visi besar Indonesia Emas 2045.

Wurwanto menekankan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil kolaborasi antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat, yang ke depannya diharapkan dapat terus berlanjut dan memberikan dampak ekonomi jangka panjang bagi warga di sekitar Menoreh.

Sebagai pemegang izin Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan (PPKH), BEK telah menjalankan mandat pemerintah dengan sangat baik, tidak hanya menunaikan kewajiban, tetapi juga membangun masa depan lingkungan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini