BeritaYogya.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan stagnan pada perdagangan hari ini, Kamis (10/10/2024), karena pelaku pasar masih menunggu pengumuman data inflasi Amerika Serikat (AS). Fanny Suherman, Head of Research Retail BNI Sekuritas, menyatakan bahwa IHSG kemungkinan akan bergerak sideways sementara pasar global menantikan rilis data inflasi AS.
Pada perdagangan Rabu sebelumnya, IHSG turun sebesar 0,74 persen atau 55,86 poin ke level 7.501, dengan jual bersih asing mencapai Rp560 miliar. Beberapa saham yang paling banyak dijual oleh investor asing adalah BBRI, BMRI, ASII, BRIS, dan UNTR.
Fanny memperkirakan bahwa IHSG akan bergerak di level support antara 7.400 hingga 7.450, dengan level resistance di rentang 7.550 hingga 7.600. Sementara itu, bursa saham global menunjukkan pergerakan yang beragam, dengan indeks di Wall Street mengalami kenaikan, dipimpin oleh saham teknologi seperti Amazon dan Apple yang masing-masing naik lebih dari 1 persen.
Di kawasan Asia-Pasifik, bursa saham juga mulai bangkit setelah sebelumnya mengalami penurunan. Namun, sentimen pasar juga dipengaruhi oleh kebijakan suku bunga dari Reserve Bank of New Zealand dan Reserve Bank of India, yang dapat mempengaruhi pasar di kawasan tersebut.