BeritaYogya.com – Masyarakat penduduk desa di era sekarang sudah banyak yang memanfaatkan platform digital dan bahkan dijadikan sebagai sumber pendapatan utama daripada pekerjaan tradisional.
Berdasarkan riset yang berjudul “Mata Pencaharian Melalui Platform di Pedesaan : Studi Mengenai Penggunaan Platform Digital di Perdesaan Indonesia (PDPS), yang dikerjakan oleh DFS Lab, RISE Indonesia, dan Sekretariat Dewan Nasional Keuangan Inklusif (SNKI), ditemukan bahwa penghasilan dari platform digital di perdesaan lebih menarik dibandingkan dengan sektor pekerjaan konvensional.
Stephen Deng, Partner DFS Lab memaparkan bahwa ekonomi digital sudah mengubah pandangan orang di pedesaan dalam mencari nafkah.
Dalam era digital saat ini, 20% populasi Indonesia telah terlibat dalam kegiatan ekonomi digital melalui berbagai platform, baik besar maupun kecil.
Stephen Deng menekankan pentingnya platform digital dalam mendukung ekonomi masyarakat desa.
Dia berpendapat bahwa para pengusaha perlu diberikan dorongan untuk bergabung dengan platform-platform ini dan memformalkan bisnis mereka agar dapat berkembang secara berkelanjutan.
Di sisi lain, Caroline Mangowal, pendiri dan direktur RISE Indonesia, menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi digital di pedesaan semakin cepat, menawarkan lebih banyak peluang pekerjaan bagi penduduk desa.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Industri Kreatif, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa Indonesia saat ini berada di posisi terdepan dalam peralihan menuju ekonomi digital.
Ekonomi digital kini memainkan peran yang besar dalam mendefinisikan bagaimana masyarakat mencari pekerjaan, memasarkan barang dan jasa, serta mendapatkan penghasilan.
Airlangga berharap hasil dari penelitian ini dapat dijadikan dasar untuk kebijakan pemerintah dalam mendukung perkembangan usaha kecil menengah (UKM) dan mendorong digitalisasi serta inklusi keuangan di daerah pedesaan Indonesia.